Pingates NASATEKNIK76: Proses Produksi Knitting

Jumat, 06 Juli 2012

Proses Produksi Knitting

KNITTING 
PENGERTIAN PROSES 
Proses knitting adalah proses menjeratkan benang dengan benang untuk membentuk kain grey fleece. POSISI PROSES
DETAIL PROSES KNITTING
 Yarn Room
 Merupakan seksi yang menerima benang dari supplier, menyimpan dan mendatanya ( dalam Arel ) serta mengeluarkan benang untuk diproses di mesin knitting. Berkoordinasi dengan PPIC untuk stock benang yang akan digunakan sesuai planning produksi.
Knitting, Inspect & labeling 
Di sini benang diproses di mesin knitting untuk menjadi grey fleece. Proses diawali di Knitting element yang terdiri dari silinder tempat needle ( jarum ) dan sinker. Jarum berfungsi mengkaitkan benang yang dibawa oleh feeder.Sedangkan sinker membentuk dan menegangkan jeratan. Kerjasama jarum yang naik turun dan sinker yang maju mundur akan membentuk loop. Loop yang terbentuk di sisi depan disebut dengan needle loop, dan yang terbentuk di sisi belakang disebut sinker loop. Proses knitting di sini bersifat circular knitting, dimana jarum-jarum untuk merajut kain berputar mengikuti putaran silinder dengan alur yang diatur oleh cam. Benang berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 2 :
 1. Benang Ground : berfungsi untuk konstruksi dasar dari kain Fleece.
2. Benang Pile : penghasil bulu melalui height sinker.
 Hasil rajutan :
 Single jersey : permukaan depan berbeda dengan belakang, menggunakan satu jenis benang,
  Rib : permukaan depan dan belakang sama, menggunakan satu jenis benang.
 Terry Fleece : kain berbulu, menggunakan 2 jenis kain.
 Rajut lusi : dibuat sedemikian rupa dengan meniru weaving.
Setelah kain grey terbentuk, ditimbang dan selanjutnya di data di Arel untuk labeling.
Grey Warehouse
Penyusunan kain grey diatur dalam line-line yang sudah diberi kode. Administrasi penyerahan kain dari Grey warehouse ke Opening dicatat dalam buku Ekspedisi. Dalam Arel diinput dalam transfer roll to opening ( yang berisi data SO, Roll ID, Quality dan berat ). Untuk harian dibuat laporan Issue Kain Grey.
Opening
Persiapan kain, sebelum dicelup di mesin dyeing.dengan cara membuka kain dari bentuk roll ke bentuk terbuka dan menyambung roll satu dengan lainnya sesuai dengan kapasitas mesin. Tiap roll biasanya : 25 kg. SDM 
1 orang operator bertanggung jawab atas 3-6 mesin. 1 orang supervisor membawahi 7 operator
MACHINE
 Mesin yang dipakai : merk Fukuhara ( Jepang ) Jumlah : 52 unit Tipe : ZPL ( single side ) : 10 Unit FLD ( double side ) : 42 unit Masing-masing tipe ada yang 24 gauge, ada yang 28 gauge. Jenis 24 gauge menghasilkan 300 kg, 28 gauge menghasilkan 225 kg
PRODUKSI
 Kapasitas produksi per hari : 14.500 kg Target produksi rata :95 %. atau based on order.
 WASTE 
 Waste berupa waste grey dan waste benang Target waste per bulan minimum : 1 % Actual waste per bulan bisa kurang dari 1 %.
DEFECT 
Jenis Defect yang bisa timbul dari proses ini :
• Yarn variation : defect horizontal line, bisa disebabkan oleh benang campur ( beda lot, beda grade ), tension tidak rata.
• Sinker line : defect vertical line, bisa disebabkan oleh sinker rusak. Sinker : alat yang mempengaruhi bulu. Semakin besar sinker semakin tinggi bulu yang dihasilkan.
• Needle line : defect vertical line, seperti sinker line tapi lebih jelas, bisa disebabkan oleh tension yang terlalu tinggi karena needle ( jarum ) patah.
 • Hole : defect kain bolong, bisa disebabkan oleh adanya kotoran di benang
• Fall out : defect sambungan besar.
KOORDINASI
  PPIC & Operation
  Dyeing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar